Tabir Investigasi

Mengabdi untuk Negeri

Gelar Silaturahmi Nelayan Tradisional, KNTI Kabupaten Bangkalan Bahas Konflik Nelayan Pesisir

2 min read
Spread the love

 

Bangkalan – Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kab. Bangkalan, Selasa (30/05/2023) menggelar acara Silaturahmi Nelayan Kab. Bangkalan Dalam Rangka Mewujudkan Sitkamtibmas Yang Kondusif Guna Menunjang Pertumbuhan Ekonomi Nasional, bertempat di Kantor Desa Prancak, Kec. Sepulu Kab. Bangkalan.

Dalam kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari Dinas Perikanan Kab. Bangkalan, perwakilan KNTI Kab. Bangkalan, serta aparat penegak hukum. Tujuannya adalah untuk antisipasi konflik antar nelayan serta mensosialisasikan alat tangkap yang ramah lingkungan yang mana masyarakat nelayan wajib mentaati peraturan yang dibuat oleh pemerintah guna menghindari konflik di lapangan.

Syafii ketua KNTI Kab. Bangkalan menuturkan bahwa kegiatan silaturahmi nelayan yang diadakan oleh KNTI Kab. Bangkalan ini merupakan terobosan untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat Kab. Bangkalan. “Kegiatan nelayan tradisional yang menggunakan alat tangkap ramah lingkungan ini memiliki banyak kegunaan disamping memelihara ekosistem laut juga hasil penangkapan ikan diolah menjadi beberapa produk yang bisa masuk ke sektor perdagangan sehingga bisa menopang perekonomian nelayan tradisional”, ujarnya.

Beberapa kasus masih sering terjadi seiring ditemukannya nelayan dari luar daerah yang masih menggunakan troll untuk mencari ikan di pesisir laut, dimana pesisir laut merupakan wilayah yang memang dikhususkan untuk para pencari ikan tradisional dengan kapasitas kapal di bawah 5 GT.

Huzaimah selaku Kabid Nelayan Dinas Perikanan Kab. Bangkalan menyampaikan bahwa pihaknya telah mensosialisasikan alat tangkap yang ramah lingkungan kepada para nelayan Kab. Bangkalan. “Apabila ditemukan nelayan dari luar daerah yang menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan, bagi siapapun yang mengetahui agar segera melapor kepada petugas supaya tidak terjadi konflik”, ujarnya.

Moh. Makky, Staf Dinas Perikanan Kab. Bangkalan menambahkan “untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, kami dari dinas juga sudah memberikan bantuan berupa jaring yang ramah lingkungan sehingga dapat membantu penghasilan nelayan”, ujar pria yang menjabat sebagai pengawas perikanan tersebut.

Di sisi lain KNTI sebagai kepanjangan tangan masyarakat nelayan tradisional berupaya untuk menyampaikan saran aspirasi kepada Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk membuat kebijakan yang pro terhadap masyarakat nelayan tradisional khususnya di wilayah Kabupaten Bangkalan. KNTI juga memberikan arahan kepada masyarakat nelayan tradisional untuk tidak main hakim sendiri apabila ada kelompok nelayan yang melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah seperti halnya nelayan dari luar daerah yang masih menggunakan troll untuk mencari ikan di pesisir, hal itu dinilai merugikan masyarakat nelayan tradisional, namun dari situ masyarakat nelayan juga perlu mengetahui bahwa pelanggaran seperti itu perlu dilaporkan kepada instansi penegak hukum untuk dilakukan upaya penegakan hukum sesuai aturan yang berlaku.

“KNTI punya pengaruh bagi nelayan tradisional guna menunjang perekonomian nasional dari sektor perikanan dan kelautan Kab. Bangkalan, mensosialisasikan kelestarian lingkungan dengan menjaga ekosistem laut pesisir serta memberikan saran masukan untuk berkoordinasi dengan instansi terkait apabila ada pelanggar yang menggunakan alat tangkap yang tidak sesuai aturan”, ujar Syafii.

Enter the text or HTML code here

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *